Sabtu, 14 Agustus 2010

STRAIGHT EDGE

mau bikin atau denger musik yang ngebut, sekaligus ngerock harus pake obat obatan, minum alkohol...aaah basi!!! minum segelas, maboknya semalaman....ngobat sekali, ceritnya sampai tahunan...faaaaak!!! dan ini menjadi salah satu gambaran di scene punk/hardcore yang sempat identik dengan kebiasaan mabuk, rusuh dan reseh! ini mungkin salah satu image yang beredar di masyarakat, satu sisi yang disorot miring dan mentah oleh media! namun anggapan itu tidak selalu bisa di benarkan... banyak musik ngebut, pecicilan, tapi orangnya lurus, nggak ngedrugs, alkohol, rokok, free sex, tapi yang pasti juga  gak plengak plengok!!! yaaa... kita bicara sedikit tentang Straight Edge.. ya..siang malam  tanpa harus mengkomsumsi alkohol, rokok, drugs dan free sex!!. Ya, paham Straight Edge yang lahir dan besar dari komunitas punk/hardcore. Berawal dari lagu yang berjudulu “Straight Edge” dari band Minor Treath tahun 1981. Sang frontman, sekaligus vokal Ian Mackaye memiliki pandangan bahwa harus ada perubahan positif di scene punk/hardcore. coba lihat dan baca isi lirik minor treath dalam lagu Straight Edge... intinya ialah ada hal/ sesuatu yang lebih baik daripada mabuk dan mengkonsumsi narkoba dan berakhir kewer kewer, rusuh, dan konflik disebuah acara musik. yaaa...dari judul lagu itu pula yang dijadikan gaya hidup bagi mereka yang sepaham, sependapat dengan isi dari liriknya. Ide tegas tentang Straight Edge juga sebenarnya sudah ada di dalam lagu-lagu band protopunk tahun 70'an (The Modern Lovers). Namun untuk istilah Straight Edge sendiri memang di adaptasi dari judul lagu Minor Threat.
yaaa....sejarah awal simbol “X” ...ketika band Teen Idles  bermain di sebuah club bernama Mabuhay Gardens. Sebelum mereka pentas, pihak manajemen club ternyata melarang Teen Idles pentas karena ketahuan para personilnya yang masih dibawah umur, dan  untuk masuk ke club yang menjajakan minuman keras/ miras pihak manejemen sangat melarangnya. tapi setelah berulang ulang terjadi kompromi, rembugkan, bikin pernyataan, dan urusan panjang, akhirnya pihak manajemen club memperbolehkan mereka pentas, syaratnya setiap personel yang masih anak anak wajib diberi tanda “X” di punggung tangannya dengan spidol hitam. dan simbol X itu yang akan memberi tanda bagi mereka untuk  memudahkan bar tender mengetahui mana yang minum miras, mana yang tidak. yaa...dari moment kecil inilah akhirnya simbol “X” di punggung tangan menjadi simbol Straight Edge sampai sekarang.

akan tetapi di dalam perjalanan dan perkembangannya, Straight Edge juga sempat “ternoda” dengan tingkah laku militan dari band Straight Edge itu sendiri, Earth Crisis.adalah band yang paling menonjol dalam bersikap dan militan. Militan disini mereka cenderung judgemental, minim toleransi terhadap non-Straight Edge dan berpotensi melakukan kekerasan. Mereka berpikir bahwa dengan metode movement yang keras, tegas, dan militan akan lebih efektif, singkat dalam mempromosikan gaya hidup bersih. padahal hal itu justru menjadi permasalahan bagi mereka sendiri. Dan tentunya Straight Edge saat itu sempat tercoreng dan mulai menjadi bahan cemoohan di scene underground.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar